Thursday, October 12, 2017

Peer teaching merupakan salah satu ujian kinerja dalam PLPG dan memiliki nilai mandiri. Peer teaching biasanya dilaksanakan dua kali selama PLPG yaitu pada saat pasca sesi workshop dan pada saat ujian peer teaching itu sendiri. Untuk mendapatkan nilai yang baik dan lulus ujian peer teaching tentunya perlu persiapan yang memadai, baik kelengakapan berupa rencana pelaksanaan pembelajaran atau RPP yang akan digunakan, Alat peraga penunjang penyampaian materi ajar, dan kesiapan mental dari peserta ujian peer teaching serta kondisi dukungan atau sikap rekan-rekan sesama peserta ujian PLPG.


Sesi Workshop dalam PLPG

Workshop pada Pendidikan dan Latihan Profesi Guru atau PLPG di laksanakan setelah sesi pendalaman materi Profesional dan Pedagogik selesai. Pendalaman materi profesional membahas materi pokok sesuai dengan bidang studi PLPG, sebagai contoh PLPG mata pelajaran Matematika maka dalam sesi pendalaman materi di pelajari materi pokok matematika. Sementara dalam pendalaman materi pedagogi berkaitan dengan pembahasan dan penguasaan masalah pedagogi atau ilmu pendidikan/seni dalam mengajar atau strategi dalam pembelajaran.

Salah satu materi workshop adalah penyusunan RPP, maka dalam hal ini peserta PLPG di anjurkan membawa minimal dua RPP yang sudah jadi dan biasa dipakai ketika mengajar di kelas, jangan ketinggalan untuk membawa silabus mata pelajaran tersebut.  Sebenarnya idealnya membawa semua RPP yang sudah jadi sehingga ketika pembagian kompetensi dasar mana yang harus disusun atau dikaji oleh tiap peserta maka akan siap. Pada workshop sesi penyusunan RPP biasanya tidak boleh ada peserta yang membahas dan menyusun dari Kompetensi Dasar atau KD yang sama, hal ini logis sebab bisa dibayangkan ketika peer teaching suasana akan menjadi kaku dan jenuh kalau materi kompetensi dasar yang dibahas peserta peer teaching tersebut ada yang sama.  

Dalam penyusunan RPP biasanya salah satu point pokok ada pada penyusunan tujuan pembelajaran, maka dari itu penyusunan rumusan tujuan pembelajaran harus mengacu kepada konsep atau rumus atau formula ABCD (Audience, behaviour, conditioning, degree). Dengan kejelasan tujuan yang akan dicapai dan bagaimana cara untuk mencapainya yang sudah tergambar dari tujuan pembelajaran ini maka akan memudahkan penyampaian materi pada saat peer teaching.

Jadi RPP yang dibawa oleh peserta PLPG dari rumah belum sepenuhnya final sebab dalam sesi workshop ini, RPP tersebut di perbaiki atau direvisi di bawah bimbingan instruktur yang merupakan dosen dari LPTK Penyelenggara PLPG. Peserta PLPG sebaiknya megikuti sepenuhnya arahan atau saran yang diberikan instruktur dalam penyusunan RPP tersebut karena aktivitas selama workshop dan RPP hasil workshop sebenarnya di nilai atau memiliki point serta salah satu penentu kelulusan PLPG.



Peer Teaching dalam PLPG

Peer teaching atau praktik mengajar merupakan rangkaian terakhir setelah workshop, dan biasanya instruktur pada saat workshop akan berbeda dengan instruktur ketika peer teaching.  Jangan heran sering terjadi perbedaan pendapat antara instruktur workshop dengan instruktur peer teaching mengenai content yang ada pada RPP, sehingga ketika hal tersebut terjadi peserta biasanya sebelumnya telah diberikan arahan atau dibekali mengenai jawaban atau alasan yang tepat tentang hal tersebut oleh instruktur sebelumnya pada saat workshop. Maka dari itu catat atau ingat-ingat saran dari instruktur pada saat workshop penyusunan RPP tentang jawaban yang harus diberikan apabila ditanyakan instruktur peer teaching tentang hal tersebut.

Apa yang harus dilakukan pada saat peer teaching?

Ketika seorang guru sedang mengajar di depan kelas biasanya bisa dengan mudah mencurahkan segala kemampuannya untuk mendidik dan mentransfer ilmu kepada siswa, lain hal nya kalau mengajar di depan sesama rekan peserta PLPG ada dua kemungkinan yang terjadi bisa berjalan dengaan lancar sesuai harapan atau terjadi perasaan grogi sehingga menjadi salah tingkah. Sebenarnya timbul perasaan was was adalah hal yang manusiawi karena penampilan sedang dinilai oleh orang lain, berbeda ketika sedang mengajar di depan murid di sekolah, murid tidak terlalu memberi penilaian atau bahkan tidak terlalu peduli terhadap penampilan kita justru perhatian mereka terarah untuk menyimak materi apa yang disampaikan kepada mereka. Pada saat peer teaching semua orang yang menjadi murid adalah orang yang memiliki pengetahun yang setara bahkan mungkin ada yang lebih. Dalam hal ini ada dua fihak yang menilai performance guru tersebut yaitu penguji (instruktur) dan rekan peserta, tentunya kalau tidak dibarengi dengan kesiapan pengetahuan, dan kesiapan mental yang prima penampilan yang bagus ketika mengajar di kelas bisa terjadi sebaliknya pada saat peer teaching, maka dengan itu sebelum pelaksanaan PLPG dimulai seluruh calon peserta telah mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik.

Membawa alat peraga atau membuat alat peraga ini sangat penting untuk memudahkan menyampaikan materi sesuai kompetensi dasar pada RPP yang dipilih. Di sisi lain alat peraga juga menjadi poin panambah nilai dalam aspek pengunaan media pembelajaran pada saat peer teaching.

Apakah perlu skenario pada saat peer teaching?

Pada saat peer teaching adakalanya telah dipersiapkan atau dibuatkan skenario dimana siapa yang akan bertanya, siapa yang akan berperan sebagai murid bandel yang suka berceloteh ketika belajar, siapa yang akan menjadi murid yang baik dan pintar, dan peran-peran lainnya. Hal ini sah-sah saja namun kalau di rekayasa seperti ini ada kemungkinan terjadi nampak dibuat-buat sehingga terlihat tidak alami, bahkan akan menjadi terasa kaku dan bisa menimbulkan mati gaya.

Untuk itu pada saat peer teaching sebaiknya tidak dibuatkan skenario apa pun seperti diatas, biarkan berjalan alami. Justru jika apa adanya suasana kelas akan terasa lebih hidup ketika ada pertanyaan atau celoteh yang muncul dari peserta secara spontan maka reaksi yang terjadi akan spontan juga. Hal ini akan memberikan nilai lebih atau score baik yang di peroleh peserta yang sedang tampil sebagai guru pada peer teaching.

Poin penting yang perlu ditekankan pada sesama peserta peer teaching yaitu jangan saling menjatuhkan, yang perlu dibangun adalah rasa kebersamaan karena datang bersama-sama, belajar bersama-sama dan saling mendukung sehingga bisa lulus juga besama-sama.

Apa yang dinilai pada peer teaching PLPG?

Poin-poin penting dalam penilaian pada saat peer teaching yang saya ketahui, diantaranya adalah
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran atau RPP
2. Media pembelajaran ( pengunaan alat peraga)
3. Performance  atau penampilan pada saat Peer teaching
4. Manajemen kelas atau pengelolaan kelas

Artikel terkait 10 Cara Lulus PLPG

Semoga artikel ini bermanfaat. Amiin


0 komentar:

Post a Comment

Media Sosial

Terjemahan

Total Pageviews

Dudu. Powered by Blogger.

Popular Posts

Followers